Huawei dan tim terkait mempunyai proyek teknologi internet masa depan 5G. Perusahaan LG sudah sejak tahun 2014 mencanangkan proyek perangkat yang bisa digulung seperti tikar akan dirilis tahun 2017. Nvidia mengumumkan prosesor cepat Tegra X1, super-chip untuk perangkat mobile. Dan beberapa lagi, yang bisa Anda simak pada penjelasan berikut ini;
1. Teknologi masa depan 5G Siap tahun 2020
Teknologi 5G ini sudah sejak tahun 2008 dicanangkan oleh NASA. Namun tidak ada perkembangan yang signifikan. Baru kemudian ada investasi besar, dan seperti biasa, ketika investasi besar, maka kemungkinan besar teknologi masa depan ini akan segera terealisasikan. Itu sekitar November 2013, dimana Huawei mengumumkan rencana untuk menginvestasikan minimal sebesar $ 600 juta menjadi R & D untuk jaringan 5G generasi berikutnya yang mampu kecepatan 100 kali lebih cepat dari jaringan LTE modern. Huawei berharap, teknologi 5G bisa dinikmati oleh khalayak di tahun 2020.Bukan hanya Huawei saja, dan ini dari perusahaan yang terbilang besar, yaitu pada tanggal 8 Mei 2014, NTT DoCoMo memulai pengujian jaringan mobile 5G dengan Alcatel Lucent, Ericsson, Fujitsu, NEC, Nokia dan Samsung. ALcatel-Lucent merupakan perusahaan besar yang mempunyai laboratorium Bell.
Riset dan pengembangan dari teknologi 5G juga dilakukan oleh departemen pendidikan, seperti pada akhir September 2014, universitas Dresden meresmikan laboratorium 5G dalam kemitraan dengan Vodafone.
Perkembangan paling akhir telah dimiliki oleh Huawei. Pada bulan November 2014, diumumkan bahwa Megafon dan Huawei akan membangun jaringan 5G di Rusia. Sebuah jaringan percontohan akan tersedia pada akhir 2017, dan kemudia tepat pada waktunya untuk diperkenalkan di Piala Dunia 2018. Dari sini juga kemudian pada 19 November 2014, Huawei dan SingTel mengumumkan penandatanganan MoU untuk nantinya akan meluncurkan program inovasi 5G bersama.
Kesimpulan dari data yang kita dapat, bahwa teknologi masa depan 5G kemungkinan besar akan benar-benar ada di tahun 2017 dan akan dimiliki pengguna di negara-negara maju tahun 2020, ini kita lihat bagaimana Huawei akan memperkenalkan di Piala Dunia 2018, bekerjasama dengan perusahaan besar lainnya.
Untuk negara Indonesia, anggap saja teknologi 5G akan dipakai setelah 5 tahun sejak diperkenalkan, karena program 5 tahun identik dengan program-program pemerintah Indonesia, jadi sekitar tahun 2025 teknologi 5G akan mulai dinikmati oleh masyarakat Indonesia. Sementara hari ini, Indonesia masih memperluas dan sedang berjalan untuk proyek fiber-optik yang bertujuan untuk membangun jaringan 4G LTE (mungkin LTE Cat.4) yang mampu menawarkan hingga 150Mbps ketika download dan 50Mbps ketika upload.
2. Hukum Moore
“Hukum Moore” (Moore’s Law) sebenarnya bukan merupakan sebuah hukum dalam arti yang sebenarnya. Ini merupakan hasil pengamatan bahwa sepanjang sejarah perangkat keras komputer, jumlah transistor dalam sirkuit terpadu setiap dua tahun akan berlipat ganda. Pengamatan ini dinamai Gordon E. Moore, dia adalah co-founder Intel Corporation, yang pertama kali dijelaskan dalam tulisan pada tahun 1965, dan karena tren berlangsung dan terbukti maka dirumuskan pada tahun 1975 sebagai “hukum moore”.Walaupun itu sebatas pengamatan, namun para pakar teknologi berikutnya selalu menjadikan itu sebagai acuan, hal ini karena prediksinya terbukti dan akurat, dan tentu saja pendiri Intel itu sudah melakukan berbagai pengamatan sebelum menuliskan secara resmi tentang pendapat tersebut.
Akurat! Perlu dicatat bahwa Hukum Moore hanya untuk komponen semikonduktor yang erat kaitannya dengan ilmu komputer, elektonika dan listrik. Sehingga, dalam memprediksi perangkat masa depan, tentunya harus melihat komponen dari perangkat tersebut apakah menggunakan semikonduktor? Jika iya, maka hukum moore berlaku disana!
Kemampuan banyak perangkat elektronik digital sangat terkait dengan hukum Moore, ini karena menggunakan komponen-komponen elektronik yang berarti menggunakan semikonduktor, baik itu komponen bersifat resistif, induktif dan kapasitif, seperti; kapasitas memori, jenis sensor dan bahkan jumlah dan ukuran piksel dalam kamera digital.
Meskipun tren ini telah berlangsung selama lebih dari setengah abad, “hukum Moore” harus dianggap sebagai pengamatan atau dugaan dan bukan hukum fisik atau alami.
Dan seperti kita ketahui bahwa smartphone, tablet dan laptop sudah jelas menggunakan komponen semikonduktor, sehingga hukum moore bisa diterapkan. Dari sinilah mari kita simpulkan bahwa perangkat hari ini yang dikatakan high-end, untuk 2 tahun kedepan akan tertinggal dan bahkan akan menjadi usang. Tentu saja semua tergantung dari perusahaan sejak pertama merilis produk dan mulai dimiliki oleh konsumen.
Baca: Top 10 Perusahaan Semikonduktor terbesar di dunia
3. Teknologi DRAM LPDDR5
Apa yang menjadi penerus dari DRAM smartphone dan tablet yang kita lihat sudah 2 tahun menggunakan LPDDR3, hari ini telah digantikan dengan yang terbaru LPDDR4, dan nanti tahun 2016, handset high-end akan menggunakan LPDDR4, dan tentu saja ini akan menjadi tertinggal di 2 tahun mendatang (hukum moore), berarti tahun 2018 smartphone dan tablet diperkirakan sudah akan mulai menggunakan memori DRAM LPDDR5, sehingga kita harus lihat apakah hari ini sudah ada penerus dari LPDDR4? Ataukah mungkin ada teknologi terbaru dari RAM?Pada bulan Mei 2012, JEDEC menerbitkan LPDDR3 menawarkan tingkat yang lebih tinggi data, bandwidth dan efisiensi daya yang lebih besar, dan kepadatan memori yang lebih tinggi daripada LPDDR2. LPDDR3 mencapai data rate 3.200 Mbps.
Pada tanggal 30 Desember 2013, Samsung mengumumkan bahwa mereka telah mengembangkan 20 nm kelas 8 Gigabit (1GB) LPDDR4 mampu mentransmisikan data pada 3.200 Mbps, sehingga memberikan kinerja 50 persen lebih tinggi dari LPDDR3, dan mempunyai efisiensi energi sekitar 40 persen lebih sedikit energi sebesar 1,1 volt (LPDDR3= 1,5 volt).
Tahun 2015, kita melihat perangkat dengan LPDDR4 pada produk LG G Flex 2, dan juga yang terbaru dari Samsung Galaxy S6 serta S6 Edge. Dan didukung lagi adanya berita mengenai Samsung yang men-suplai LPDDR4 untuk LG dan Apple. Dengan demikian tahun 2015 akhir nanti bisa kita katakan sebagai permulaan LPDDR4 tertanam pada ponsel, dan tahun 2016 akan memenuhi perangkat-perangkat high-end.
Baca: Keunggulan Samsung Galaxy S6 dan S6 Egde
Oke, hukum moore menyebutkan 2 tahun. Dari sini maka kita menuju ke tahun 2018. Disana sudah menunggu ponsel dengan teknologi LPDDR5? Mungkinkah?
Akhir tahun 2014, Apple, Samsung dan lain-lain sedang mengembangkan gelombang berikutnya smartphone dan tablet. OEM ingin mengintegrasikan skema memori baru yang menyediakan lebih banyak bandwidth pada daya rendah dengan LPDDR5. Hal ini dijelaskan di situs semiengineering.com. Sumber menyebutkan bahwa industri berharap untuk menentukan spesifikasi LPDDR5 pada tahun 2016, yang kemudian tersedia dalam perangkat dan akan dirilis pada 2017 atau 2018.
Sehingga, untuk LPDDR5 belum ada kejelasan hingga tahun 2016 nanti. Namun, apakah perlu dengan LPDDR5? Dengan LPDD4 kita sudah mendapatkan perangkat yang mampu beroperasi penuh mendukung teknologi Ultra HD. Tentu saja, hanya mereka yang ahli lebih tahu akan hal ini. Kita hanya berharap, teknologi berikutnya tidak menyebabkan apa yang kita beli hari ini menjadi tidak terpakai. Karena apapun itu, ponsel dan tablet hari ini sudah lebih dari yang diharapkan.
4. Prosesor tercepat Nvidia Tegra X1
Di acara CES 2015 yang diselenggarakan di Las Vegas, perusahaan yang terkenal dengan prosesor grafis mengumumkan Nvidia Tegra X1. CEO Nvidia, Jen-Hsun Huang mengambil panggung acara CES 2015 sambil membawa prosesor NVIDIA Tegra X1. Dia mengungkapkan bahwa prosesor Tegra X1 sangat kuat dan cepat dengan 256-core prosesor, chip ini mampu memompa keluar 4K video 60 Hz. Huang menyebutnya “super Chip ponsel pertama di dunia.”Tegra adalah System on Chip (SoC) seri dikembangkan oleh Nvidia untuk perangkat mobile seperti smartphone, asisten pribadi digital, dan perangkat internet mobile lainnya. SoC dari Nvidia ini terdiri dari integrasi beberapa unit arsitektur ARM untuk pengolahan pusat (CPU), dan juga terdapat graphics processing unit (GPU), northbridge, southbridge, dan memory controller ke dalam satu paket. Jajaran produk SoC Nvidia Tegra dirancang sebagai prosesor multimedia yang efisien, sementara model yang lebih baru menekankan kinerja gaming tanpa mengorbankan efisiensi daya.
Baca: 7 Produsen System on Chip mobile Terbesar
CEO Nvidia juga menerangkan bahwa dalam jangka panjang, Nvidia berencana untuk mobil self-driving (mobil otonom). Mengingat mobil saat ini dihiasi dengan teknologi sensor, dan banyak sensor tersebut juga telah digantikan oleh kamera. Tapi agar mobil auto-pilot untuk bekerja mandiri (otonom), mereka harus menjadi “sadar diri,” kata Huang. Sehingga, Nvidia tidak hanya mengoptimalkan kinerja CPU, GPU dan dukungan RAM, namun juga melatih jaringan saraf berbasis Tegra X1, untuk mengenali benda-benda tertentu seperti tanda-tanda penyeberangan, dan pejalan kaki untuk membuat keputusan real-time. Huang membayangkan mobil masa depan akan masuk sendiri dalam garasi parkir dan kemudian kembali ke si pengemudi dengan sendirinya.
Nvidia Tegra X1, mempunyai nama kode Erista, memiliki empat core ARM Cortex-A57 dan empat ARM Cortex-A53 core dalam konfigurasi big.LITTLE, serta inti pemrosesan grafis Maxwell berbasis dengan dukungan GPGPU.
- CPU: ARMv8 ARM Cortex-A57 quad-core + ARM Cortex-A53 quad-core (64-bit)
- GPU: Maxwell berbasis 256 core
- Dukungan untuk MPEG-4 HEVC & VP9 encoding / decoding
- Di proses dengan TSMC pada 20 nm
- Konsumsi daya kurang dari 10 Watt
5. Internet of Things
Internet of Things (IOT) adalah sebuah gagasan untuk menghubungkan manusia dengan internet guna mengontrol segala hal yang “bisa di kontrol”, mendapatkan informasi dengan mudah, mencari data-data yang diperlukan, dan hal-hal terkait dengan kehidupan dengan memanfaatkan teknologi internet dengan dukungan perangkat lunak, sensor dan konektivitas yang terhubung. Satu contoh gambar berikut ini;![Teknologi masa depan smartphone dan tablet](http://ashimima.com/wp-content/uploads/2015/03/Teknologi-masa-depan-smartphone-dan-tablet.jpg?ba3ecf)
Teknologi masa depan smartphone dan tablet | Credit: Texas Instruments
Internet of Things tidak hanya ditujukan untuk rumah cerdas, namun akan menuju ke sesuatu yang luas semisal dalam perkantoran, industri dan pemerintahan. Namun, hal itu tentu saja harus di dukung oleh perangkat lainnya. Seperti yang dijelaskan diatas, membutuhkan sensor-sensor guna mencapai sistem otomatis. Rumah harus mempunyai perangkat-perangkat yang didukung oleh sensor-sensor yang diperlukan.
Menurut Gartner, Inc. (riset teknologi untuk pangsa pasar produk), akan ada hampir 26 miliar perangkat di Internet of Things pada tahun 2020. ABI Research memperkirakan bahwa lebih dari 30 miliar perangkat akan terhubung secara nirkabel ke internet pada tahun 2020. Sebagian besar ahli teknologi dan terlibat pengguna internet yang menanggapi 83 persen mengatakan “setuju” dengan gagasan bahwa Internet akan diterapkan secara menyeluruh dan akan memiliki efek luas dan menguntungkan pada tahun 2025.
IoT juga akan mewujudkan kemampuan berbagai perangkat mobile dan gadget seperti pemantauan jantung, transponder biochip pada hewan ternak, kerang listrik di perairan pantai, mobil dengan built-in sensor, atau perangkat operasi lapangan yang membantu kebakaran hutan, dan lain sebagainya. Intinya, IoT adalah sarana untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik dengan memanfaatkan teknologi internet agar terhubung satu sama lain, baik benda ataupun antar manusia.
Apapun program dari negara-negara maju, termasuk Internet of Things, faktanya negara-negara berkembang hingga kini masih jauh untuk menuju Internet of Things yang sebenarnya. Ya, mungkin saja kalau hanya untuk terhubung hampir semua negara sudah mencapai hal ini, namun untuk mewujudkan semisal; rumah modern yang otomatis itu membutuhkan waktu yang lama. Karena dalam hal ini, sangat jelas faktor ekonomi ada dibalik ini semua.
Jadi, dalam hal ini, Internet of Things secara menyeluruh hanya akan sukses di negara-negara maju pada tahun 2020, dan untuk negara Indonesia akan sekitar tahun 2025. Kata siapa? Tidak ada, ini prediksi saja!
![:-)](http://ashimima.com/wp-includes/images/smilies/simple-smile.png?ba3ecf)
6. LG siapkan perangkat yang bisa digulung
LG tahun lalu mengumumkan di halaman press-release nya mengenai perangkat melengkung, ditekuk dan perangkat yang bisa digulung seperti Anda menggulung tikar![:-)](http://ashimima.com/wp-includes/images/smilies/simple-smile.png?ba3ecf)
Roadmap LG tahun 2015-2017 tersebut menyebutkan bahwa nanti pada tahun 2017, akan ada perangkat bernama Roll Laptop ataupun Roll Tablet dan juga memproduksi Roll TV (kira-kira seperti itu namanya, yang kelas “rollable”) dalam hal ini, roll berarti sesuatu yang bisa digulung. Mari kita lihat roadmap LG berikut ini;
![Teknologi masa depan ponsel dan tablet](http://ashimima.com/wp-content/uploads/2015/03/Teknologi-masa-depan-ponsel-dan-tablet.jpg?ba3ecf)
Hal ini memungkinkan, karena teknologi layar yang disebut plastik-OLED sangat fleksibel sesuai namanya “plastik”. Untuk perangkat melengkung dan tekuk, kita sudah tidak asing lagi dengan LG G Flex 2 dan Galaxy Note Edge. Hanya saja, apakah teknologi “layar gulung” akan diterapkan pada tablet dan ponsel? Sepertinya aneh karena terlalu kecil. Kemungkinan paling masuk akal, hal ini akan diterapkan pada televisi dan laptop serta tablet.
Penutup
Itulah wacana untuk menjawab rasa penasaran Anda tentang TEKNOLOGI MASA DEPAN untuk SMARTPHONE dan TABLET. Apapun yang dicanangkan oleh perusahaan-perusahaan tentang kemajuan teknologi yang kemungkinan akan ada di tahun-tahun berikutnya, termasuk Internet of Thing, tidak bisa lepas dari peran pemerintah. Jika pemerintah tidak mendukung, maka teknologi tersebut juga tidak akan ada di negara kita.Dari semua yang kita bahas diatas, yang menarik mungkin System on Chip Nvidia Tegra X1 sebagai komponen utama (selain dari sensor-sensor elektrik) untuk menciptakan mobil otonom yang menurut berbagai sumber akan mulai tersedia di showroom negara-negara maju pada tahun 2020. Menurut kami, dengan menganalisa kecepatan sensor-sensor elektrik yang sekarang ada, maka Anda akan lihat pada tahun 2020, bagaimana sopir-sopir mobil duduk santai sambil makan gorengan dan sambil nonton video di jendela kaca mobil ketika kecepatan dibawah 20 km/jam (sebatas analisa kami), walaupun macet mobil akan berhenti sendiri.. tampak keren bukan?
0 komentar:
Posting Komentar